Oleh: Meliana Octavia

 

Sebuah pertanyaan yang simpel namun cukup mengusik pikiran. Perlukah pendidikan tinggi bagi seorang ibu rumah tangga? Terutama bagi seorang full time housewife atau ibu rumah tangga penuh waktu yang mendedikasikan seluruh waktunya bagi anak-anak dan keluarga di rumah? Jawaban dari pertanyaan ini tentu saja rancu. Setiap kita masing-masing memiliki pemikiran dan pendapat yang berbeda.

 

Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, “pengeluaran seminimal mungkin untuk pendapatan semaksimal mungkin” tentu saja seorang wanita berpendidikan tinggi yang mendedikasikan seluruh waktunya sebagai ibu rumah tangga adalah sebuah kerugian besar. Belum lagi anggapan bahwa melepaskan pekerjaan dan pendidikan tinggi untuk menjadi seorang ibu rumah tangga adalah sebuah kesia-siaan. Namun menarik saat sekali waktu saya membaca kutipan Dian Sastrowardoyo, seorang aktris dan ibu rumah tangga yang meraih gelah master di bidang Manajemen Keuangan dari salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. “Entah akan berkarir atau berumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas”.

 

Saya sangat setuju dengan perkataan Dian Sastro tersebut. Entah akan berkarir atau berumah tangga, pendidikan tinggi adalah wajib bagi seorang wanita. Karena generasi masa depan ada di tangan seorang wanita. Untuk mendidik anak-anak di zaman sekarang tidak hanya membutuhkan seorang ibu yang bisa memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Ibu adalah sosok dimana anak pertama kali belajar dan mengenal dunia. Seorang ibu yang cerdas dan bijak akan mampu mendidik, membesarkan, dan memberikan teladan yang benar bagi anak-anaknya. Seorang ibu harus mampu menjawab setiap pertanyaan anak-anaknya dengan cerdas dan bijak. Ibu adalah sekolah pertama tempat seorang anak belajar.

 

Dengan berpendidikan tinggi seorang wanita akan mampu membantu suaminya dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan. Ia akan mampu memberikan nasehat dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional, serta mampu menjadi teman bicara yang sepadan dengan suaminya. Pendidikan yang baik akan membentuk cara berpikir dan kemampuan seorang wanita dari sudut pandang yang berbeda. Wanita yang cerdas akan menjadi kebanggaan bagi suaminya.

 

Tidak ada kesia-siaan dari mengorbankan pekerjaan dan pendidikan tinggi untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan yang mulia. Ibu rumah tangga mendedikasikan seluruh waktu dan tenaganya yang berharga bagi anak-anak dan keluarganya. Peran dan kehadiran tersebut tidak dapat dibayar dengan apapun. Karena waktu sangatlah berharga, dan waktu hidup manusia sangatlah singkat. Suatu saat kelak Anda akan merindukan ibu Anda yang membesarkan, mendidik, dan merawat Anda dengan sepenuh waktu dan tenaganya. Maka tidak ada kata sia-sia untuk seorang wanita berpendidikan tinggi yang memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Karena semua pendidikan tinggi yang telah Ia capai telah dipersembahkan bagi anak-anak dan keluarganya.