Selain memiliki beberapa kelebihan seperti yang saya jelaskan pada artikel “Kekuatan Bisnis Keluarga”, bukan berarti bisnis keluarga tidak memiliki kelemahan. Thomas Zellweger (2017) menyebutkan ada setidaknya 6 kelemahan yang mungkin terjadi dalam bisnis keluarga. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain Ketergantungan terhadap keluarga, munculnya agency cost sebab dari altruism, tantangan dalam menyiapkan suksesor, pembatasan sumber daya, menurunnya orientasi bisnis, dan peran yang ambigu.

Ketergantungan terhadap keluarga menjadi kelemahan dari bisnis keluarga karena kendali anggota keluarga baik secara formal maupun informal menentukan takdir perusahaan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Hal ini mungkin terjadi apabila perusahaan dikuasai oleh anggota keluarga yang tidak kompeten ataupun kurang beretika. Kelemahan selanjutnya adalah munculnya agency cost sebab dari altruism, meskipun dalam kelebihan bisnis keluarga salah satunya adalah minimnya konflik antara pemilik dengan manajer bukan berarti tidak timbul konflik. Salah satu potensi konflik adalah adanya nepotisme dalam penunjukkan manajer, bukan karena seseorang tersebut ahli dan memang dibutuhkan perusahaan melainkan karena orang tersebut memiliki factor kekerabatan dengan pemilik perusahaan. Kelemahan selanjutnya adalah tantangan dalam menyiapkan suksesor, sejalan dengan kelemahan kedua maka bisnis keluarga akan dihadapkan pada dilemma dalam menyiapkan penerus. Perusahaan akan menghadapi pertanyaan: Apakah ada seseorang dalam keluarga yang mau mengambil alih? Jika ada, apakah dia mampu menjalankan perusahaan tersebut?

Bertolak belakang dengan salah satu kekuatan bisnis keluarga yaitu keunggulan sumberdaya, salah satu kelemahan bisnis keluarga adalah pembatasan sumber daya. Contohnya adalah jajaran manajemen tingkat atas hanya akan bisa diisi oleh anggota keluarga, sedangkan karyawan berprestasi yang bukan anggota keluarga tidak akan bisa mencapai posisi yang tinggi dalam manajemen perusahaan. Hal ini menyebabkan karyawan-karyawan yang berpotensi dan memiliki kompetensi lebih akan cenderung meninggalkan perusahaan keluarga tersebut. Kelemahan selanjutnya adalah adanya ketidakjelasan peran, anggota keluarga dalam sebuah bisnis keluarga seringkali memainkan beberapa peran dalam bisnis yaitu sebagai pemilik, manajemen, dan keluarga; hal ini menyebabkan anggota keluarga salah memposisikan diri terkait perannya dalam mengambil keputusan bisnis.

Berkah Dalem,

 

Yoseph Benny Kusuma, S.M.,M.SM.

 

Sumber:

Thomas Zellweger. (2017). Managing Family Business. Edward Elgar. ISBN: 978 1 78347 069 3.