Oleh : Albert Verasius Dian Sano, S.T., M.Kom.

 

Strategi Google

Android jelas merupakan platform (sistem operasi) perangkat mobile yang hebat yang pasti sangat mahal biaya untuk development-nya. Jadi mengapa Google memberikan Android secara gratis?

Jawabannya bisa dimulai dengan melihat misi Google yang dengan jelas didefinisikan seperti berikut (dari corporate information):

Misi Google adalah mengorganisir informasi dunia dan membuatnya mudah diakses dan bermanfaat secara uiversal

Smarphone adalah perangkat konsumen yang paling populer, berjumlah lebih dari 4 miliar, jadi dengan menyediakannya secara gratis, Google yakin bahwa mereka memenuhi misi mereka pada tentang ‘dapat diakses secara universal’. Tapi, pastilah tetap harus ada suatu keuntungan bagi Google. Ketika semakin banyak orang online, akan semakin banyak orang menggunakan pencarian, yang pada akhirnya mendorong revenue iklan dimana hal ini adalah sumber pendapatan utama Google. Dalam suatu wawancara pada bulan Maret 2009, Andy Rubin (Andy Rubin adalah tokoh utama dalam development Android) menjelaskan:

Google memiliki model bisnis yang hebat di seputar iklan, dan ada kaitan yang alami antara open source dan model bisnis periklanan. Open source pada dasarnya adalah strategi distribusi, dan hal itu benar – benar menghilangkan hambatan terhadap penggunaan. (Krazit)

Salah satu kritik untuk Android adalah bahwa pasarnya sekarang sangat terfragmentasi dengan versi yang berbeda-beda dan variasi dari Android – ini adalah dampak atas cara Google melepas Android ke produsen. Ini berbeda dengan perangkat lain, seperti iPhone dimana Apple memiliki kontrol penuh atas hardware dan OS dan pengaruhnya yang signifikan terhadap pihak ketiga. Tetapi Rubin membela model ini. Dalam interview yang sama, Rubin lebih lanjut mengomentari aspek ini (Krazit):

Mengontrol keseluruhan perangkat itu adalah sesuatu yang hebat, (tapi) kita berbicara tentang 4 miliar handset. Bila Anda mengendalikan keseluruhan perangkat, kemampuannya dalam berinovasi dengan cepat menjadi relatif terbatas ketika itu datang dari satu vendor. Anda bisa memiliki lonjakan inovasi. Anda bisa memaku perusahaan,memaku teknik interface tertentu, atau Anda bisa memaku hal-hal di web ke handset, tetapi Anda tidak bisa melakukan apa-apa. Anda akan selalu masuk ke suatu niche. Apa yang kita bicarakan adalah keluar dari niche dan memberi orang akses ke Internet dengan cara yang mereka harapkan. Saya tidak ingin membuat suatu turunan dari Internet, saya tidak mau ambil sepotong saja dari internet, saya tidak ingin berada di pojokan di suatu tempat dengan suatu versi Internet yang bodoh, saya ingin berada di Internet.

Jadi dengan membuat mobile OS yang memenuhi tuntutan konsumen sekaligus Kebutuhan produsen dan operator nirkabel, Google memiliki keunggulan platform distribusi untuk bisnis pencarian dan periklanan pendapatan mereka.

Referensi:

  • Krazit, T. (n.d.). Google’s Rubin: Android “a revolution.” Digital MediadCNET News.Technology NewsdCNET News. Retrieved January 5, 2011, from http://news.cnet.com/8301-1023_3-10245994-93.html.
  • Hoog, A. Android Forensics Investigation, Analysis, and Mobile Security for Google Android