By : Hanugra Aulia

Apakah anda memiliki smartphone dengan OS Android? Jika iya, maka anda adalah salah satu dari jutaan user pengguna smartphone yang secara diam diam diambil data lokasi oleh Google. Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh Quartz (https://qz.com/1131515/google-collects-android-users-locations-even-when-location-services-are-disabled/), google telah melakukan pengumpulan lokasi Android secara diam diam sejak awal tahun 2017, bahkan walaupun servis lokasi dimatikan.

Dari investigasi yang dilakukan Quartz dapat disimpulkan bahwa smartphone Android mengumpulkan lokasi alamat menggunakan metode Cell Tower Triangulation, teknik yang umum digunakan untuk mengidentikasi lokasi dari telepon atau alat menggunakan data dari tiga atau lebih tower BTS terdekat.

Setiap kali smartphone Android ada dalam jangkauan tower yang baru, maka Android akan mengumpulkan data tower tersebut dan mengirimkannya ke Google, data akan terkirim saat smartphone dalam jangkauan WIFI atau saat data seluler diaktifkan.

Hal ini tidak dapat dinonaktifkan karena komponen yang bertanggung jawab dalan pengumpulan data berada di dalam core Android (Firebase Cloud Messaging service), yang bertugas untuk manajemen push notification dan message di dalam OS. Dan hal ini tidak bergantung ke applikasi pihak ketiga, bahkan jika anda melakukan factory reset atau mencabut SIM card.

Saat dikonfirmasi oleh Quartz terkait hal ini, juru bicara Google memberi pernyataan : “ Kami mulai menggunakan data Cell ID untuk meningkatkan kecepatan dan performa dari pengiriman pesan”

Walaupun tidak jelas bagaimana informasi tersebut (data tower) dapat membantu Google untuk mempercepat pengiriman layanan pesan. Dengan fakta bahwa google melakukan pengambilan data lokasi secara diam diam merupakan pelanggaran terhadap privasi user.

Bahkan dalam kebijaksanaan privasi terhadap sharing lokasi, Google menyebutkan bahwa akan melakukan pengumpulan terhadap informasi lokasi dari perangkat yang menggunakan layanan Google. Akan tetapi di kebijaksanaan tersebut tidak disebutkan bahwa perusahaan akan mengumpulkan data saat fitur layanan lokasi di non aktifkan.

Berikut kutipan dari kebijaksanaan google

“When you use Google services, we may collect and process information about your actual location,” Google’s privacy policy reads.

“We use various technologies to determine location, including IP address, GPS, and other sensors that may, for example, provide Google with information on nearby devices, Wi-Fi access points, and cell towers.”

Bahkan, lokasi sharing ini tidak terbatas hanya pada tipe smartphone Android tertentu atau pada merk tertentu. Walaupun Google mengatakan bahwa tidakmenggunakan atau menyimpan data lokasi yang dikumpulkan dari user, namun hal ini dapat digunakan untuk iklan dengan basis lokasi, semisal saat user masuk ke toko atau restoran tertentu.

Menurut Google, di ahkir November 2017 Android sudah tidak lagi mengumpulkan data lokasi dan tower