Oleh : Wina Permana Sari, S.T., M.Kom.

           

 

Dewasa ini pengunaan media sosial bukanlah merupakan hal yang baru, media sosial yang dulu hanya sebatas dimanfaatkan sebagai wadah untuk menfasilitasi pertemanan jarak jauh, kini mulai dilirik oleh perusahaan  maupun organisasi untuk membantu melakukan kegiatan promosi produk mereka, sehingga tak jarang jika saat ini banyak perusahaan maupun organisasi tersebut memiliki penggiat dalam media sosial dan bahkan online shop untuk melebarkan sayap promosi mereka. Nah dengan adanya online shop, salah satu keuntungan lain yang didapat yaitu perusahaan maupun organisasi secara tidak langsung mendapatkan tanggapan atau respon dari pelanggan mereka mengenai produk atau jasa yang mereka tawarkan.  Kalau sekarang bisa kita kenal dengan memberikan opini atau komentar pelanggan.  Memberikan komentar maupun opini bagi pelanggan loyal merupakan hal yang mereka sukai, namun berbeda dengan pelanggan pada umumnya yang terkadang menganggap hal seperti ini hanya merepotkan saja. Padahal jika dilihat dari sisi perusahaan, komentar atau opini pelanggan itu sangat berharga atau bahkan dapat dijadikan menjadi sebuah aset perusahaan dan penelitian dalam perusahaaan untuk dapat memprediksi keputusan dikemudian hari, misalnya tingginya permintaan dan banyaknya opini yang positif akan suatu produk tentu dapat mempengaruhi keputusan top manajemen untuk memproduksi barang atau jasa tersebut lebih banyak.

Oleh karena itu, banyak penelitian sekarang membahas mengenai social mining, salah satu rumpunnya dalam penelitian yang sudah dilakukan yaitu deteksi orientasi contohnya yaitu mengenai customer opinion mining, dimana dalam penelitian tersebut dengan objek customer opinion review pada Amazon.Com dilakukan pengklasifikasian opini, namun terbatas hanya dua kelas yaitu opini positif dan negatif.  Dalam penelitian tersebut menggunakan metode klasifikasi K-Nearest Neighboor (KNN) dengan optimasi seleksi fitur dengan chi-square agar dalam memaksimalkan hasil dari klasifikasi.

Untuk pengembangan dikemudian hari, penelitian tersebut masih sangat terbuka luas untuk dapat dimodifikasi dan dikembangkan yaitu dengan ranah bidang yang lebih luas, misalnya bidang pendidikan, kesehatan, perbankan, dan lain sebagainya, selain itu metode klasifikasi yang lain pun dapat diimplementasikan seperti SVM atau Deep Learning yang saat ini merupakan salah satu metode machine learning yang mumpuni.  Sedangkan untuk penggunaan optimasi dengan  seleksi fitur hal ini bisa diupgrade dengan melakukan hal yang lain yaitu seperti memodifikasi dua metode. Oke semoga dapat memberikan ide untuk membuat penelitian yang lebih bermanfaat dan menginspirasi.

E-form dalam E-Government

 

E-Government, mungkin sudah tidak asing bagi khalayak umum saat ini mendengar satu kata tersebut,  E-Government merupakan satu hal yang luas, dalam bahasan kali ini, kita akan bahas mengenai bagian sisi dari E-Government, yaitu dilihat dari sisi teknologi, teknologi yang dapat membantu kinerja pegawai negeri sipil atau saat ini dikenal dengan aparatur sipil negara untuk memudahkan pekerjaan mereka sehari-hari.

Berbicara mengenai pemerintahan, pasti yang terlintas yaitu masalah mengenai administasi atau birokrasi yang lumayan panjang dan rumit. Namun sayang hal ini masih belum mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah khususnya mengenai fasilitas aplikasi yang dapat membantu kinerja pemerintah dalam mengerjakan tugas pokok mereka sehari-hari secara merata di seluruh Indonesia,saat ini masih mencangkup di kota-kota besar saja. Salah satu contoh masalah sederhana, dalam pembaharuan data dalam Kartu Tanda Penduduk, perpindahan Kartu Keluarga dan lain sebagainya. Kita diharuskan mencari tanda tangan dari satu instansi ke instansi lain dimana mengisi form masih secara manual, tentu hal ini dapat dihemat dengan adanya e-form sehingga seluruh instansi yang terlibat misalnya dalam masalah KTP, KK, dan lain lain dapat seragam. Karena sesuai pengalaman, terkadang satu instansi tidak menerima form yang diajukan dari instansi lain karena dianggap salah, padahal form tersebut kita dapat dari intansi peemrintah juga.  Hal ini lah yang menyebabkan masyarakat atau warga negara menjadi harus bolak-balik untuk menyampaikan hal bahwa form tersebut tidak dapat diterima di instansi pertama dan harus direvisi. Solusi dari masalah ini dapat kita ambil yaitu jika saja antara satu instansi terintegrasi dengan suatu format e-form maka hal ini dapat menghemat kinerja mereka dan warga tentunya, karena warna dapat mengisi form tersebut dari rumah dan datang ke instansi tersebut dengan catatan sudah terisi dengan baik dan benar, karena di e-form tersebut sudah dijelaskan cara pengisian yang benar sehingga tidak akan bisa diproses selanjutnya jika hal tersebut tidak dilakukan dengan benar. E-form ini juga dapat dilengkapi dengan daftar antrian, sehingga kita memiliki perkiraan waktu kedatangan agar tidak terlalu lama menunggu di instansi tersebut.

Hal ini bisa diimplementasikan dengan suatu aplikasi berbasis web atau mobile, sehingga sangat memudahkan warga negara Indonesia khususnya. Tantangan dari penelitian ini yaitu bagaimana cara mendapatkan data pemerintah yang valid serta memerlukan keterbukaan informasi dari pemerintah. Tentunya harus sesuai dengan prosedur kode etik penelitian dan kerjasama yang baik dengan pemerintah, sehingga mempermudah alur penelitian ini.