Arus informasi yang begitu cepatnya mudah tersebar dalam hitungan detik menembus ruang dan waktu melalui berbagai media adalah dampak dari perkembangan teknologi yang pesat. Pesatnya teknologi membawa keuntungan di berbagai sektor masyarakat, khususnya para pengusaha. Akibat dari perkembangan teknologi ini banyak pengusaha yang mulai banting setir melakukan pemasaran melalui media sosial karena dianggap lebih dekat dengan para konsumennya. Betapa tidak, saat ini aktivitas masyarakat tidak lepas dari internet dan media sosial. Setiap mata terbuka, hal yang dilakukan adalah melihat media sosial atau sekedar browing informasi di internet. Inilah mengapa perusahaan menganggap lebih dekat dengan konsumen.

Mengutip dari Hermawan Kartosuwiryo (2008) bahwa saat ini pemasaran sedang memasuki era baru yaitu “new wave marketing”. New Wave Marketing merupakan era dimana perusahaan dan para konsumennya lebih bersifat horizontal, layaknya hubungan antar teman sehingga komunikasi yang terjalin diantara keduanya bisa ditanggapi positif oleh konsumen. Hal ini tentu saja berbeda pada era pamasaran terdahulu yang vertikal yang menjadikan konsumen sebagai alat untuk meningkatkan profit dengan cara memberikan penawaran terbaik yang tak jarang penawaran tersebut  melebih-lebihkan yang bisa diperoleh oleh konsumen melalui produk dan jasa yang ditawarkan. Padahal seringkali harapan konsumen yang tinggi tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan sehingga bisa menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri.

Perubahan ke arah yang lebih horizontal antara perusahaan dan konsumen ini pada dasarnya masih memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menawarkan produk dan jasa, hanya saja cara penyampaian di era ini lebih elegan dan pastinya capaian yang diperoleh pun berbeda
(http://www.kompasiana.com/marhaenii/berbicara-melalui-celebrity endorser_55289c2a6ea834a0408b45ae).

Dalam ranah public relations, konsep marketing telah mengalami penyatuan atau yang biasa disebut dengan marketing public relations. Tujuan pemasaran tidak lagi hanya sebatas mendapatkan keuntungan produk/jasa perusahaan, tidak juga untuk short term relation. Akan tetapi proses pemasaran juga harus memperhatikan unsur-unsur pesan yang disampaikan sehingga terjalin long term relation yang baik antara perusahaan dengan konsumennya dan tentunya tidak melupakan target keuntungan perusahaan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan pesan pemasaran yang elegan adalah dengan menggunakan jasa artis untuk mempromosikan produk yang kemudian lebih dikenal dengan Celebrity Endorsement yaitu merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam membangun brand image produk. Oleh sebab itu diperlukan ketelitian dalam memilihi selebriti untuk mewakili produk perusahaan. Penggunaan selebrity untuk memasarkan produk merupakan cara perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan, maksud dan tujuan dari produk yang dimiliki sehingga patut untuk dipilih oleh khalayak. Maka, pemilihan selebritu haruslah sesuai dengan image produk yang dilempar ke pasaran.

Selebriti dipilih karena dianggap sebagai sumber yang kredibel. Selebriti dianggap mapu memberikan konsumen keyakinan melalui pesan dalam iklan, meningkatkan tingkat penerimaan konsumen, dan dapat menggiring dampak yang positif terhadap perubahan perilaku konsumen yang memang diinginkan oleh perusahaan terhadap produk/ jasa perusahaan (Hung,2014). Sehingga pemilihan selebriti sebagai representasi produk/jasa suatu perusahaan haruslah sesuai dengan pesan yang akan disampaikan dan memenuhi kriteria yang memang diinginkan oleh konsumen.  Konsumen akan lebih percaya dan setia menggunakan produk dan jasa suatu perusahaan jika mereka yakin bahwa produk tersebut didukung oleh selebriti idola mereka sehingga hasil yang diperoleh pun akan menyerupai atau sama dengan selebriti idola yang menyampaikan pesan tersebut.

Sebelum menggunakan media sosial, selebriti biasanya digunakan hanya untuk pemasaran melalui print advertising, Televisi dan media lainnya seperti majalah. Semakin banyak penggemar atau yang biasa disebut dengan followers maka akan semakin luas pula jangkauan konsumen yang akan diperoleh oleh perusahaan melalui jasa endorse oleh selebriti tersebut. pemasaran produk suatu perusahaan akan diuntungkan dengan keberadaan fan base dan jaringan yang dimiliki oleh selebriti tersebut. Bayangkan saja bila sang selebriti memiliki milyaran penggemar, hanya dengan melalulin posting di twitter atau mengunggah foto di instagram, maka produk perusahaan tersebut akan viral.

Referensi

Kartosuwiryo, Hermawan. 2008. New Wave Marketing: The World is Still Round, The Market is Already Flat. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

‘Berbicara’ Melalui Celebrity Endorser

(http://www.kompasiana.com/marhaenii/berbicara-melalui-celebrity endorser_55289c2a6ea834a0408b45ae). Diakses 15 Maret 2017

Hung, Kineta. 2014. “Why Celebrity Sells: A Dual Entertainment Path Model of Brand Endorsement,” Journal of Advertising, 43(2), 155-16.