Oleh Victor Adiluhung Abednego, ST, M.Ds

 

Pada tanggal 16 Desember 2017 meresmikan maskot Kota Malang yang bernama “Osi dan Ji”. Maskot ini merupakan hasil dari lomba yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapeda) yang bekerja sama dengan ADGI Malang Chapter. Maskot ini dirancang oleh Papang Jakfar yang menjadi pemenang lomba ini yang juga merupakan salah seorang desainer internasional yang  berasal dari Kota Malang. Maskot ini terdiri dari 2 karakter, yang pertama adalah karakter singa bersurai hijau yang bernama “Osi” dan karakter burung manyar yang bernama “Ji”. Kedua karakter ini merepresentasikan karakteristik, sifat dan sejarah Kota Malang.

Dalam desain maskot salah satu aspek utama yang berpengaruh adalah pemilihan warna. Salah satu fungsi wawrna dalam branding adalah untuk memberikan identitas sebuah brand agar stand out dan memiliki keunikan jika dibandingkan dengan brand sejenis. Maskot sebagai salah satu elemen dari branding, termasuk city branding juga memertimbangkan pemilihan warna dalam elemen desainnya. Maskot yang merupakan wujud personifikasi dari sebuah kota diharapkan dapat menjadi sebuah karakter yang sifat-sifatnya mewakili kota tersebut. Dalam desain maskot Kota Malang, salah satu maskot merupakan seekor Singa (Osi) dengan tone utama warna hijau. Papang Jakfar sebagai kreator maskot Kota Malang “Osi dan Ji” mengatakan bahwa warna hijau yang diimplementasikan kepada karakter Osi merupakan simbol dari Kota Malang yang asri dan kota yang memiliki gelar Adipura (osidanji.com). Namun oleh beberapa kalangan masyarakat Kota Malang logo ini dianggap merupakan sebuah kontradiksi. Seekor singa yang menggambarkan elemen sejarah dan fanatisme Kota Malang memiliki warna hijau yang menurut beberapa kalangan masyarakat merupakan identitas warna yang identik dengan team sepakbola Persebaya Surabaya. Sepakbola Kota Malang yang diwakili oleh team sepakbola Arema memiliki sejarah rivalitas yang cukup panjang dengan Persebaya Surabaya. Rivalitas dalam sepakbola ini juga berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Malang dan Kota Surabaya, warna biru identik dengan Arema, dan warna hijau identik dengan Bonek (suporter Persebaya). Kecenderungan masyarakat untuk memaknai warna hijau sebagai warna identitas rival mereka, Persebaya, juga diimplementasikan masyarakat ketika menanggapi maskot baru Kota Malang.

Pemaknaan warna maskot sebagai identitas sebuah kota merupakan hal yang sangat penting karena warga kota sebagai salah satu stakeholder yang dipersonifikasikan lewat maskot harus merasa terwakilkan identitasnya dalam sebuah maskot. Dalam kasus maskot baru Kota Malang, diperlukan sosialisasi yang lebih kepada warga Kota Malang agar masyarakat memiliki pemahaman yang sejalan dengan pemikiran kreator maskot. Usaha lebih ini diperlukan karena pesan “asri” yang diharapkan dipahami dari warna hijau tidak dengan mudah dipahami oleh masyarakat Kota Malang yang memiliki sejarah yang kurang baik dengan warna hijau.

Source:

Opara, Eddie. Cantwell, John. 2013. “Color Works Right Ways of Applying Color in Branding, Wayfinding, Information Design, Digital Environments and Pretty Much Everywhere Else”.  Rockport. Massachusetts.