Oleh: Dr Kukuh Lukiyanto

 

Sebagian besar entrepreneur ketika ditanya kesulitan yang dihadapi selalu jawaban paling awal muncul adalah keterbatasan modal. Memang fakta dilapangan seperti itu, bahkan ada statmen yang dianggap baku dikalangan entrepreneur : “keterbatasan modal menjadi penghambat perkembangan usaha”. Seorang entrepreneur dalam menghadapi hal ini harus mampu berfikir out of the box yaitu berfikir yang berbeda dengan orang lain pada umumnya. Statmen tadi bisa masih banyak lanjutannya, misalnya : kalau begitu bagaimana caranya mendapatkan modal, atau bagaimana caranya tanpa modal usaha bisa berkembang ?

DI dunia ini segala kemungkinan bisa terjadi, apa yang tidak mungkin menurut satu orang bisa saja dilakukan dengan usaha yang keras, termasuk didalamnya mengatasi keterbatasan modal. Seorang entrepreneur harus mau belajar dari orang lain, ketika menghadapi keterbatasan modal tentu juga bisa belajar dari mereka yang berhasil dengan modal terbatas. Belajar dari mereka baik secara langsung maupun tidak langsung bisa menambah refrensi ketika menghadapi masalah yang sama.

Entrepreneur seringkali merasa putus asa menghadapi keterbatasan modal karena pemahaman yang salah tentang permodalan. Mereka hanya tahu bahwa modal adalah uang yang harus disiapkan untuk menjalankan usaha, modal harus kita sediakan sendiri dalam jumlah besar dan sebagainya. Pemahaman ini terlalu sempit, kemudahan mencari modal bisa kita dapat jika konsep usaha kita kuat dan prospektif, usaha juga dijalankan secara terencana dan professional.

Didunia bisnis setiap peluang yang prospektif akan memunculkan peluang lain yang mendukung berkembangnya peluang itu. Dalam hal permodalan, berkembangnya start-up yang cukup pesat memunculkan perusahaan-perusahaan atau pribadi yang bergerak dibidang pemberian dukungan modal. Mereka yang sering disebut angel investor ini mencari start-up yang potensial untuk didanai, tentu dengan sistem bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak.

Angel investor tidak selalu mempersyaratkan hal-hal yang rumit, syarat utama yang diminta adalah proposal atau konsep bisnis jangka pendek dan panjang. Konsep ini bisa dituangkan secara sederhana tetapi detail dalam BMC (business model canvas), dari sinilah biasanya angel investor melakukan penilaian awal layak tidaknya sebuah usaha untuk didanai. Kemampuan meyakinkan angel investor dilakukan dengan tulisan yang kita buat. Dengan demikian seorang entrepreneur juga dituntut mampu menuliskan ide dengan baik sehingga mudah dipahami orang lain.

Salam Sukses