Seringkali pekerjaan yang menumpuk dan waktu tenggat yang berdekatan memaksa kita untuk melakukan pekerjaan secara multitasking. Kita mencoba mengerjakan pekerjaan-pekerjaan dalam waktu bersamaan, dengan harapan segala pekerjaan bisa selesai dalam tenggat waktu yang ditentukan. Secara tidak sadar, multitasking adalah hal yang kita kerjakan hampir setiap waktu. Tanpa disadari multitasking memiliki dampak buruk terhadap otak kita, bahkan terhadap pekerjaan-pekerjaan kita. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa multitasking kurang efektif dan kurang produktif sehingga dapat menghasilka:

1. Pekerjaan selesai dengan durasi lebih lama

Dilansir dari BBC, bahwa kebiasaan menyelesaikan pekerjaan dengan cara multitasking membuat durasi pengerjaan 30% lebih lama dibandingkan apabila kita fokus ke satu pekerjaan dalam waktu yang sama. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Stanford University. Untuk membuktikannya, mari kita coba eksperimen dari Psychology today oleh Potential Project, sebuah grup asal Denmark.

1. Gambar dua garis horizontal pada sebuah kertas
2. Sekarang, minta seseorang untuk menghitung durasi yang anda lakukan
untuk melakukan pekerjaan dibawah ini
3. Pada garis pertama, tuliskan kalimat:
    I’m a great multitasker
4. Pada garis kedua, tuliskan angka 1-20 berurutan seperti ini:
    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Hitung waktu yang anda butuhkan untuk melakukan hal tersebut.
Sekarang coba lakukan hal yang sama dengan cara multitasking.

1. Gambar dua garis horizontal pada sebuah kertas
2. Sekarang, minta seseorang untuk menghitung durasi yang anda lakukan untuk melakukan pekerjaan dibawah ini
3. Tuliskan satu huruf pada garis atas, kemudian nomor pada garis dibawahnya, dan huruf     selanjutnya di garis atas, selanjutnya tuliskan nomor lagi digaris bawah dan seterusnya seperti dibawah ini
I am……
1 2 3….

Sekarang hitung masing-masing waktu yang kita perlukan untuk melakukan keduanya.

Kita akan menemukan bahwa melakukan pekerjaan dengan mengikuti instruksi nomor 1 lebih efisien dan mudah dibandingkan saat anda melakukan pekerjaan dengan mengikuti instruksi nomor 2. Selain itu, cara melakukan pekerjaan dengan nomor dua lebih rawan melakukan kesalahan.

2. Multitasking dapat melemahkan IQ

Multitasking juga dapat menyebabkan gangguan kognitif temporal ke otak anda. Sussex University saat ini sedang melakukan penelitian kemungkinan terjadinya kerusakan fisik yang dapat terjadi ketika anda menampung banyak tugas di otak anda.

Coba untuk hindari mengirim pesan bersamaan saat anda sedang menonton, karena secara tidak sadar hal tersebut dapat mengurangi kemampuan kognitif anda.

Multitasking dapat menyebabkan konsentrasi anda terpecah. Contoh lain, apabila saat kita menyetir kita fokus dengan kemudi, durasi yang diperlukan untuk mencapai lokasi akan lebih cepat dan tingkat keamanan yang anda dapatkan akan lebih tinggi. Bandingkan apabila kita menyetir sambil memainkan ponsel, maka kita akan menyetir lebih lambat dan bahkan bisa menyebabkan kecelakaan.

3. Ketangkasan dalam bertindak berkurang

Apabila kebiasaan kita mengerjakan hal dengan multitasking dilanjutkan, maka performa kerja kita akan menurun. Kemampuan kita bekerja secara maksimal akan berkurang, karena perhatian terbagi ke lain hal. Hal ini terjadi karena otak dipaksa untuk melakukan kegiatan secara bolak-balik.

Hal tersebut bukan membuat tugas kita selesai, tapi membuat tugas kita terus menumpuk dan bertambah. Selain itu anda akan mudah terdistract, seringkali ketika kita bekerja secara multitasking otak kita terasa lebih lelah, sehingga kita lebih sering mencari hal lain untuk menyegarkan otak, sehingga pekerjaan menjadi tertunda, hal tersebut dapat menyebabkan pekerjaan selesai lebih lama.

Oleh karena itu, saat melakukan pekerjaan sebaiknya kita fokus akan satu hal baru beralih ke pekerjaan selanjutnya setelah pekerjaan yang kita sedang lakukan selesai, sehingga memaksimalkan performa kita.