Cryptocurrency, sebuah istilah yang cukup keren dan ngetren khususnya bagi para investor masa kini. Kalau kalian belum pernah dengar atau pernah dengar tapi masih belum terbayang apa itu cryptocurrency, yuk simak artikel berikut. Artikel ini akan membahas mulai dari sejarah, Cryptocurrency adalah mata uang digital yang digunakan sebagai alat tukar, sama halnya seperti rupiah maupun dollar. Jenis Cryptocurrency berdasarkan en.wikipedia.org, berdasarkan data terakhir yang diambil yakni pada Agustus 2018, jumlahnya mencapai 1600 jenis dan terus berkembang.

Pertanyaan selanjutnya yang timbul ialah mengapa jenis cryptocurrency terus berkembang? Mata uang digital umumnya lebih aman dibandingkan mata uang fisik, dikarenakan sifatnya terdesentralisasi. Cryptocurrency pertama yang ditemukan ialah Bitcoin, yang ditemukan oleh Satoshi Nakamoto pada Januari 2009. Uniknya sang penemu, Satoshi Nakamoto ialah nama alias dan sampai dengan artikel ini ditulis identitas sebenarnya dari Satoshi Nakamoto belum berhasil diketahui.  

Pesatnya perkembangan Bitcoin sebagai sebuah cryptocurrency, memunculkan inisiator-inisiator lain dalam dunia cryptocurrency. Bagaimana tidak? Dalam 7 tahun terakhir nilai jual Bitcoin naik 35.500 kali lipat dan cenderung terus naik. Cryptocurrency lainnya yang juga naik dengan pesat yaitu Litecoin, Ethereum, dan Dogecoin. Walaupun pada 2018, nilai Bitcoin sempat merosot, namun ditahun 2019 ini nilainya kembali naik. Pasar Bitcoin diperkirakan akan terus melonjak di 2019 karena Bapeppti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dikabarkan telah megesahkan cryptocurrency sebagai komoditi, sehingga dapat segera membuat aturan main mata uang virtual ini sebagai jaminan hukum bagi para pemainnya.

Namun bagaimanakah cara kerja Cryptocurrency ini? Sistem uang terdesentralisasi adalah sebuah jaringan yang mampu menghubungkan konsumennya tanpa melalui perantara atau pihak ketiga seperti perbankan atau pemerintah. Melalui smartphone dan laptop yang tersambung ke internet, konsumen dapat mengirimkan atau menerima uang kapanpun dan dimanapun di seluruh dunia dalam hitungan menit.

Sedangkan sistem terpusat memerlukan biaya lebih pada operasionalnya, selain itu memiliki aturan-aturan yang cukup ketat, menjadikannya kurang efisien dan efektif. Masalah-masalah tersebut coba dipecahkan melalui sistem blockchain, yaitu sebuah platform dimana mata uang digital dijalankan. Cryptocurrency bergantung erat pada sistem blockchain ini, karena proses transaksinya semua tercatat menggunakan sistem blockchain.

Fungsi blockchain ini ialah untuk mengatur dan menjaga setiap penambahan data yang tersimpan pada tiap blok. Blok-blok yang menyimpan data tersebut akan berhubungan satu sama lain dan membentuk jaringan terdesentralisasi atau jaringan peer to peer (P2P). Dalam blockchain, data yang disimpan atau dicatat tidak dapat dipalsukan atau disunting. Jaringan P2P ialah jaringan kesepakatan, dimana sistem ini mampu menghadirkan sistem pembayaran atau transaksi yang baru.

Tiap jaringan tersebut nantinya memiliki catatan lengkap tentang sejarah semua transaksi yang terjadi serta setiap saldo yang dimiliki oleh setiap akun pemiliK Bitcoin. Akan terdapat penjelasan pada setiap transaksi, misalkan A telah mengirimkan sejumlah uang ke rekening B, kemudian ditandantangani secara digital oleh A dengan memberikan private key kedalam sistem. Catatan transaksi itupun bersifat permanen dan tidak dapat dihapus, selain itu proses tersebut sangat transparan, sehingga siapapun bahkan selain pengguna dapat mengakses history transaksi tersebut.

Referensi:
1. https://www.andryo.com/id/blockchain/satoshi-nakamoto/
2. https://www.finansialku.com/apa-yang-dimaksud-dengan-cryptocurrency-mata-uang-digital/
3. https://www.moneysmart.id/sebelum-beli-bitcoin-ketahui-cryptocurrency/
4. https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_cryptocurrencies
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Satoshi_Nakamoto
6. https://inet.detik.com/cyberlife/d-4368591/2019-masa-depan-bitcoin-di-indonesia-diprediksi-cerah

Photo by Thought Catalog on Unsplash