Pengalaman belajar secara online, tanpa harus tatap muka dengan rekan sekelas dan dosen/guru memang salah satu keunggulan eLearning. Tapi pernahkah Anda benar-benar fokus membaca konten eLearning tanpa terganggu dengan notifikasi chat atau sosial media? Yap, jawabannya memang sulit! Karena waktu fokus kita terhadap konten itu hanya sekitar 5 menit. Bagi pengajar/instruksional desainer ini memang tantangan besar, karena mereka harus merancang agar user tetap in line dengan konten belajar dari awal hingga akhir.

Podcast khusus topik

Konten eLearning tidak harus selalu berbentuk teks dan gambar, bisa saja pengajar membuat podcast singkat berdurasi tidak lebih dari 5 menit yang membahas tentang topik tertentu. Pengajar dapat memproduksi audio dengan merekam di smartphone atau microphone khusus, kemudian podcast tersebut dapat diletakkan ditengah materi, atau bahkan berdiri sendiri.

Simulasi

Apabila Anda ingin menyampaikan konten dengan lebih kontekstual, menerapkan simulasi adalah salah satu pilihan yang tepat. Misalnya Anda ingin menjelaskan tentang etika di kampus, Anda dapat membuat skenario dengan multiple choice.

Branching Scenario (Skenario Bercabang)

Skenario bercabang memungkinkan seseorang untuk memilih beberapa keputusan, dimana setiap pilihan akan mengarahkan ke arahan yang berbeda, pada akhirnya akan membawa hasil yang berbeda. Biasanya skenario bercabang ini menampilkan sudut pandang yang berbeda, situasi dunia nyata, dan respon balik yang cepat. Misalnya, pada akhir skenario bercabang, Anda dapat memberikan pebelajar materi online tambahan berdasarkan performa pebelajar yang berbeda-beda.

Infografis

Infografis yang dapat digunakan untuk eLearning dapat berisi visual seperti gambar, grafik, dan timeline. Jenis visual tersebut cocok untuk digunakan pada tren dan tugas-tugas yang melibatkan beberapa komponen. Pebelajar dapat lebih cepat mengingat atau memahami materi online setelah melihat informasi yang disajikan melalui infografis. Beberapa tools atau software bahkan telah menyediakan template yang dapat digunakan untuk materi belajar, seperti Lucidpress, Canva, dll

Video Demo

Sebuah proses yang di-demokan memungkinkan pebelajar untuk memperhatikan setiap langkah yang dilakukan dan kemudian menirukan tindakan yang diinginkan. Misalnya, Anda ingin pebelajar mengetahui bagaimana membersihkan tumpahan cairan kimia yang berbahaya menggunakan alat-alat yang aman. Setelah menunjukkan video tersebut, pebelajar juga dapat menilai apakah mereka sudah mengikuti langkah-langkah yang ditunjukkan atau belum. Oleh karena itu video demo sangat cocok digunakan untuk membangun kemampuan karena pebelajar dapat mengaplikasikan ke dunia nyata.

To-Do List

Pernahkah Anda pergi belanja ke supermarket kemudian lupa untuk membeli barang-barang yang penting, malah membeli jajanan yang tidak perlu? Itulah gunanya to-do list. Dengan menggunakan to-do list kita dapat menghemat waktu saat melakukan sesuatu, sehingga pekerjaan selesai tepat waktu dan lebih efisien. Cara tersebut juga dapat diterapkan pada konten eLearning, Anda dapat memberikan to-do list tentang sebuah proses atau bahkan meminta pebelajar membuat to-do list yang terkait dengan materi. Misalnya, apa saja yang harus disiapkan untuk berkemah?

Blogging

Menulis dan mencatat adalah salah satu kegiatan belajar yang dapat digunakan selama proses pembelajaran, tapi bagaimana kalau pebelajar adalah pebelajar online? Anda dapat meminta mereka membuat blog dan mereka harus mengunggah hasil review materi kedalam blog mereka minimal seminggu sekali. Dengan demikian, tidak hanya pemahaman mereka tentang materi yang bertambah, kemampuan mereka dalam menulis dan berbahasa pun akan bertambah. Saat ini personal blogging sudah semakin mudah, ada beberapa penyedia blog seperti wordpress yang dapat digunakan secara gratis dan mudah untuk digunakan.

Kuis

Kuis yang diletakkan di tengah-tengah materi dapat membuat mahasiswa lebih fokus pada materi. Perlu diingat bahwa kuis ini adalah self-assessment yang bersifat opsional, digunakan hanya untuk mengukur sejauh mana pebelajar telah memahami materi. Dengan demikian, pebelajar dapat kembali mempelajari materi apabila masih belum bisa menjawab pertanyaan kuis dengan benar.

Aktivitas-aktivitas memang perlu diterapkan pada konten eLearning untuk menambah pengalaman belajar pebelajar, namun perlu diperhatikan pula penggunaannya. Aktivitas yang berlebihan akan membuat pebelajar cepat lelah, terlalu sedikit aktivitas juga akan membuat pebelajar bosan. Pastikan Anda menerapkan aktivitas sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajarannya ya.

Referensi: https://elearningindustry.com/microlearning-activities-add-elearning-library
Foto cover: Markus Spiske on Unsplash