Pernahkah anda belajar melalui komputer atau ponsel (telepon seluler) Anda? Tahukah Anda, bahwa seiring berkembangnya teknologi, budaya belajar konvensional seperti teknik tatap muka atau membaca buku di perpustakaan bukan lagi pilihan utama dalam belajar. Adanya komputer dan internet menjadi hal yang patut dipertimbangkan oleh para pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran, mengingat fungsinya yang memungkinkan membuat konten menjadi lebih apik dan menarik. Selain itu, aplikasi-aplikasi yang ada di internet saat ini, telah memungkinkan proses pembelajaran secara indirect. Sehingga konten yang dihasilkan pun dapat dikonsumsi user dari jarak jauh.

Pada tahun 1995, konten interaktif mulai dilihat sebagai konten masa depan. Menyadari besarnya peran interaktif dalam sebuah konten, bahkan pada tahun 1997 salah satu situs jurnal akademik internasional, Journal of Direct Marketing mengubah namanya menjadi Journal of Interactive Marketing. Konten interaktif sendiri memiliki macam-macam jenis, yaitu audio, video, animasi, ataupun game yang melibatkan user dalam penggunaannya. Pada konten interaktif, pembuat materi menyediakan wadah dimana user dapat memberikan feedback terkait konten tersebut.

Umumnya dalam dunia pendidikan, konten interaktif berisi video atau animasi dimana terdapat wadah user feedback di dalamnya. Contohnya seperti kuis atau assessment tool yang berfungsi sebagai alat ukur pemahaman user terhadap konten tersebut. Selain itu, terkadang di dalam konten interaktif, terdapat trigger dimana user diharuskan turut aktif berinteraksi dengan konten tersebut. Selain visual yang menarik, keterlibatan user dalam konten, dapat meningkatkan engagement user terhadap sebuah konten, sehingga user dapat memahami konten yang dibawakan dengan lebih real.

Tampilan Home Page BITS. Foto: binus.ac.id/bits

Konten interaktif dinilai jauh lebih menarik dibanding konten konvesional. LinkedIn, situs jaringan profesional terbesar di dunia menilai konten interaktif dapat menarik minat 4-5 kali lipat user dibandingkan dengan konten statis. Adanya gambar bergerak dalam bentuk video ataupun animasi dipercaya dapat membantu menstimulasi otak user dari sisi visual, lisan, dan pendengaran dengan lebih baik. Sentuhan gaya belajar tersebut dinilai dapat merangsang minat user untuk mendalami materi lebih jauh, karena pendekatan media interaktif tidak terfokus hanya kepada objek. Rata-rata user akan benar-benar membaca atau memperhatikan materi, ketika mereka menemukan informasi yang menarik, baik itu dalam bentuk gambar, ataupun kalimat yang tidak biasa. Lebih jauh lagi, konten interaktif dapat menjadi alat ukur dan evaluasi bagi pembuat materi dengan melihat feedback yang diberikan oleh user-nya.

Saat ini, membuat konten interaktif bukan lagi hal yang sulit. Terdapat banyak situs website di internet mengenai situs pembuatan konten interaktif. Anda tidak perlu pusing dalam menyediakan aset-aset seperti gambar ataupun musik. Umumnya di dalam situs tersebut telah menyediakan template, vector, background music, dan aset-aset animasi menarik. Bahkan beberapa situs pembuatan konten interaktif tersebut juga menyediakan fitur kuis atau assessment tool sebagai alat tolak ukur pemahaman user.

BINUS University, menyadari pentingnya perubahan pola pembelajaran. BINUS University terus berkembang mengikuti teknologi yang ada. Hingga pada penghujung tahun 2017 Unit Digital-Media Development BINUS University,  meluncurkan aplikasi terbarunya yang diberi nama BITS. Aplikasi BITS (BINUS Interactive Software) adalah sebuah authoring tool milik BINUS University yang ditujukan sebagai alat pembuat konten interaktif atau yang juga dikenal dengan nama Digital Content. Dilengkapi dengan fitur-fitur animatif, para dosen dan staf BINUS diharapkan dapat mengeskplorasi kreatifitasnya dalam membuat konten interaktif, sehingga dapat menghasilkan konten yang menarik dan berkualitas.

Perkembangan teknologi telah membuat hal-hal yang sebelumnya terlihat rumit menjadi sederhana. Kesadaran para pengajar dalam menyediakan konten menarik adalah hal yang paling dibutuhkan saat ini. Banyaknya game dan media sosial diharapkan menjadi motivasi pengajar untuk membuat konten pembelajaran yang menarik. Konten interaktif adalah salah satu celah menarik dan meningkatkan kembali minat belajar. Dimulai dari kesadaran pengajar akan pentingnya cara penyampaian, tidak hanya konten semata, diharapkan ini adalah sebagai langkah awal dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

* * *

Photo by Radek Grzybowski on Unsplash