Dalam tipografi ada istilah typeface dan font. Typeface adalah rancangan karakter dari sekumpulan huruf. Sedangkan font merupakan suatu kumpulan lengkap dari huruf, angka, simbol, atau karakter yang memiliki ukuran dan ciri tertentu. Istilah-istilah ini penting untuk diketahui agar tidak lagi terjadi salah persepsi dalam masyarakat apalagi dalam dunia desain.

Dibutuhkan klasifikasi dalam typeface, hal ini bertujuan untuk memudahkan orang dalam mengidentifikasi dan memilih typeface yang akan digunakan.

Klasifikasi typeface diantaranya:

  1. Serif

Serif adalah bentuk tambahan pada huruf berupa kait. Tidak ada dua typeface yang benar-benar sama bentuk serif-nya. Jadi peran serif sangat besar untuk mengidentifikasi sebuah typeface. Jenis-jenis serif diantaranya:

  1. Black Letter / Old English / Fraktur
  2. Humanist / Venetian
  3. Old style / Old face/ Garalde
  4. Transitional / Reales
  5. Modern / Didone
  6. Slab Serif / Egyptian / Square Serif / Mecanes / Antique

Contoh Slab Serif

https://www.fonts.com/content/learning/fontology/level-1/type-anatomy/type-classifications

  1. Sans Serif

Sans serif memiliki arti tanpa serif atau tanpa kait. Sans serif dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu Grotesque Sans Serif, Geometric Sans Serif, Humanist Sans Serif dan Square Sans Serif.

Contoh Square Sans Serif

https://www.fonts.com/content/learning/fontology/level-1/type-anatomy/type-classifications

  1. Script dan Cursive

Bentuknya didesain menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Script huruf-huruf kecilnya saling menyambung, sedangkan Cursive tidak. Script maupun Cursive didesain untuk digunakan dalam teks yang memadukan huruf besar-kecil, bukan huruf besar semua. Di bawah ini beberapa contoh Script dan Cursive.

Salah satu contoh Script: Kaufmann

Sumber: http://www.pickafont.com/searchfont.php

Salah satu contoh Cursive: Lucida Calligraphy

Sumber: https://www.fonts.com/font/monotype/lucida-calligraphy/regular

  1. Display / Dekoratif

Kelompok typeface bergaya Display pertama muncul sekitar abad 19 dan semakin banyak karena teknologi pembuatan huruf yang semakin murah. Saat itu jenis huruf Display sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca. Display type dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamen-ornamen yang indah. Dalam kelompok ini yang diprioritaskan adalah keindahan. Kelompok Display / Dekoratif mewakili segala typeface yang tidak termasuk ke dalam kategori yang lain, baik itu typeface lama maupun baru. Banyak macam typeface jenis ini, diantaranya adalah Rosewood, Bermuda, Umbra, Grunge, Doodle, Dot 28, dan lain-lain.

Doodle

Sumber: https://www.urbanfonts.com/fonts/Doodle.font

 

Dalam mata kuliah Typografi 1, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual Binus @Bandung berusaha memahami jenis typeface, salah satu caranya adalah dengan mengenal anatomi hurufnya. Untuk bisa mengerti bentuk dan struktur huruf, maka mahasiswa harus bisa menggambarkannya secara manual.

 

Gambar typeface Garamond

Sumber: dok. pribadi

Gambar typeface Helvetica

Sumber: dok. pribadi

Gambar di atas merupakan karya yang dibuat oleh mahasiswa angkatan 2022. Proses yang dilakukan adalah melihat dan memahami terlebih dahulu bentuk asli typeface yang akan digambarkan. Proses penggambaran ulang dibuat dengan pensil, boleh menggunakan penggaris sebagai alat bantu untuk mengukur lebar dan tinggi. Tetap dibutuhkan rasa (feeling) dalam menggambar ulang typeface ini karena mahasiswa harus bisa menggambarkan lengkungan dan proposi yang baik sesuai dengan font/huruf yang sebenarnya. Hal yang tidak boleh dilewatkan juga adalah garis tempat huruf itu berpijak. Ada base line untuk garis yang paling bawah, mean line sebagai garis tengah, dan cap line adalah garis yang paling atas. Dengan adanya garis-garis tersebut maka akan didapatkan ukuran huruf yang proporsional.

Garamond merupakan jenis typeface Serif, berarti font dalam Garamond memiliki kait. Pada saat mahasiswa menggambarkan Garamond, mereka harus mencermati bentuk kait yang jika dilihat lebih dekat memiliki sudut, tetapi dilihat jarak jauh seperti meruncing. Begitu pula dengan stroke atau garis pada Garamaond memiliki karakteristik tersendiri. Ada tebal dan tipis yang berbeda pada tubuhnya, sedangkan Helvetica merupakan jenis typeface Sans Serif atau tidak memiliki kait, terlihat simetris, dan memiliki ketebalan stroke yang mayoritas sama besar.

Dengan mengetahui karakteristik typeface, diharapkan mahasiswa atau desainer pada umumnya bisa membuat karya yang sesuai konsep. Misalnya Garamond bisa digunakan untuk desain bergaya elegant sedangkan Helvetica digunakan untuk desain dengan gaya santai/casual.