Logo Apple berada di sebelah lambang hati dan titik merah menggambarkan karya seniman lokal di fasad toko Apple Singapura pertama, Jumat (5/5/2017). – Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Apple Developer Academy kedua tengah dibangun di Surabaya. Pusat pelatihan pengembang peranti lunak berbasis iOS tersebut direncanakan mulai beroperasi pada Maret 2019.

Apple mendirikan pusat pengembangan di Indonesia untuk memenuhi persyaratan konten lokal bagi produk 4G LTE yang diedarkan di Indonesia. Per 2017, semua perangkat 4G LTE yang beredar di Indonesia termasuk ponsel pintar, harus memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimum 30%.

Apple berkomitmen untuk menanamkan modal US$44 juta atau sekitar Rp638 miliar di Indonesia dalam wujud tiga akademi pengembang untuk mendapatkan sertifikat TKDN perangkat ponsel pintar sebesar 30%. Komitmen investasi tersebut harus direalisasikan dalam 3 tahun, yaitu sebelum 2019 berakhir.

Apple telah merealisasikan investasi tahap pertama melalui Apple Developer Academy di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Banten. Fasilitas yang beroperasi sejak Maret 2018 tersebut telah membina 200 peserta untuk mengikuti program pendidikan pengembangan aplikasi berbasis sistem operasi iOS selama 1 tahun penuh.

Para peserta program mendapatkan berbagai fasilitas serta dibina oleh pengajar dari berbagai bidang, termasuk ahli yang didatangkan langsung dari markas Apple di Amerika Serikat.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Janu Suryanto mengatakan bahwa akademi kedua Apple akan berdiri di Surabaya. Pusat pengembangan tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2018 dan didirikan bersama Universitas Ciputra sebagai penyedia lokasi.

Pusat pengembangan berikutnya direncanakan berdiri di Batam. Namun, belum ada rencana detail mengenai akademi ketiga tersebut.

Janu menilai pengoperasikan tiga akademi tersebut berdampak signifikan ke industri dalam negeri. Apple Developer Academy didesain bukan hanya untuk mencetak talenta pengembang aplikasi berbasis sistem operasi iOS, melainkan untuk turut membangun ekosistem industri aplikasi berbasis iOS. Apalagi, saat ini belum banyak pengembang yang menguasai proses pembuatan aplikasi berbasis iOS.

Akademi yang dibangun Apple berbeda dengan program pendidikan pengembang lainnya yang telah lebih dulu ada karena para pengembang tidak hanya semata-mata diajarkan bahasa pemograman, tetapi juga proses pembuatan aplikasi dari hulu ke hilir.

“Kalau dia [Apple] menyeluruh. Mulai dari coding sampai marketing,” kata Janu kepada Bisnis, Kamis (20/12/2018).

Kasubdit Industri Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Perkantoran, dan Elektronika Profesional Kementerian Perindustrian Eko Yulianto Widodo mengatakan, berdasarkan laporan pihak Apple kepada Kemenperin, hingga saat ini sudah ada sekitar 1.000 pendaftar yang ingin bergabung dengan akademi di Surabaya. Nantinya, para pendaftar tersebut akan melalui serangkaian proses seleksi oleh pihak Apple.

Kuota peserta Apple Academy Surabaya sendiri hanya terbatas 200 orang, jumlah yang sama dengan peserta Apple Developer Academy di BSD, dengan alasan intensitas program yang tidak memungkinkan mengambil peserta dalam jumlah besar.

 

https://teknologi.bisnis.com/read/20190103/84/875012/apple-developer-academy-kedua-di-indonesia-dibangun-di-surabaya