Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan peningkatan talenta sumber daya manusia (SDM) di bidang digital. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, survei global menunjukkan kebutuhan talenta digital dari level teknisi, engineer, hingga manajerial masih sangat kurang.

Oleh karenanya, Kemenkominfo pun telah meminta perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Cisco hingga Google untuk memberikan ilmunya kepada masyarakat di Indonesia. Kehadiran Apple Developer Academy menjadi salah satu alternatif dari nilai tambah yang bisa diberikan industri digital dalam pengembangan human capital di Indonesia.

“Sejak tahun 2015 saat saya ke Silicon Valley, saya sudah bernegosiasi agar Apple segera hadir di Indonesia, karena Indonesia terbuka terhadap bisnis internasional maupun investasi global yang bisa memberikan nilai tambah terutama untuk human capital di Indonesia,” kata Rudiantara dalam Graduation Fair pertama Apple Developer Academy di BSD Office Park (12/3).

Menteri yang akrab disapa Chief RA itu meyakini, sistem “studi tiru” yang serupa dengan studi banding mampu mempercepat peningkatan keterampilan SDM Indonesia di bidang digital. Dia juga percaya, kehadiran Apple Developer Academy bisa menjadi salah satu jalan agar Indonesia bisa melahirkan kota talenta digital ke-4 di dunia setelah San Fransisco, Bangalore dan Beijing.

Hadir sejak 2018, Apple Developer Academy kini telah memasuki Graduation Fair pertama yang melahirkan 200 mahasiswa terlatih. Bekerja sama dengan Binus University, Apple Developer Academy telah melatih ratusan mahasiswa tersebut untuk meningkatkan kreativitas pengembangan aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan sehari-hari.

“Selamat kepada ratusan mahasiswa yang lulus hari ini, kalian pantas mendapatkan masa depan di Indonesia yang lebih baik. Buah pemikiran kalian bukan hanya untuk masa depan tapi juga untuk masa kini di Indonesia. Kalian telah memberikan nilai tambah lagi bagi ekonomi digital kita,” ujar Rudiantara.

Dalam kesempatan yang sama, Apple’s Vice President of Environment Policy and Social Initiatives – Lisa Jackson mengatakan konsep aplikasi yang diberikan mahasiswanya sangat menginspirasi dan membawa dampak perubahan kepada masyarakat. Apalagi mahasiswa tersebut juga akan turut berkontribusi bagi masa depan teknologi di Indonesia.

“Ini merupakan bukti baik dari komitmen dan keterampilan para siswa, maupun bahwa pemrograman Swift yang sederhana namun kuat. Saya ingin menyampaikan selamat kepada semua siswa yang lulus hari ini,” ujar Lisa Jackson.

Tahun ini, perusahaan Apple mulai mengembangkan Developer Academy lainnya di Indonesia, seperti akademi kedua di Surabaya bekerja sama dengan Universitas Ciputra. Akhir Maret ini, Apple akan membuka kembali kelas tahun kedua Apple Developer Academy bersama Universitas Binus.

 

https://www.tek.id/tek/200-mahasiswa-lulus-apple-developer-academy-2018-b1XcJ9dJo