Kondisi hubungan antara Indonesia dan Jepang semakin erat dari waktu ke waktu. Hal tersebut ditandai dengan pertukaran nilai-nilai kenegaraan dan kebangsaan yang dibawa dari kunjungan-kunjungan yang dilakukan antara kedua belah pihak, baik pihak pemerintah hingga perwakilan sipil dari masing-masing negara. Tidak jarang, momen-momen seperti itu menjadi ajang saling tukar pengalaman serta pengetahuan di antara kedua saudara tua ini. Hal tersebut terekam pada hari ini, Senin (18/4), ketika Gubernur Prefektur Wakayama -salah satu wilayah mandiri yang ada di Jepang, Yoshinobu Nisaka, berkunjung ke BINUS UNIVERSITY, Jakarta.

Kunjungan Nisaka ke BINUS merupakan bagian dari kunjungan diplomatik Pemerintah Prefektur Wakayama ke Indonesia sekaligus bagian dari perjalanan peringatan 5 tahun bencana tsunami di Jepang. Nisaka hadir beserta rombongan pemerintahan yang dipimpinnya, mulai dari pejabat pemerintah, staf dan juga beberapa perwakilan industri dari Wakayama.

Dalam kesempatannya tersebut, Nisaka tidak hanya sekedar berkunjung tetapi juga berkenan memberikan kuliah umum seputar manajemen penanggulangan bencana alam, sesuai dengan misi perjalanannya ke Indonesia kali ini. Dalam kuliah umum bertajuk “Disaster Management” tersebut, Nisaka berbagi kisah tentang penanggulangan bencana alam, yang seakan sudah menjadi ‘teman akrab” warga Jepang pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana diketahui, Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi. Gempa dan tsunami menjadi bencana alam yang paling sering melanda Negeri Sakura tersebut. Kondisi seperti itulah yang menggugah keinginan Nisaka beserta jajarannya untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi bencana alam di negaranya.

“Kondisi geografis yang mirip antara Jepang dan Indonesia serta peristiwa bencana tsunami yang pernah dialami oleh kedua negara juga menjadi salah satu alasan kami berkunjung ke sini,” ujar Nisaka.

Kunjungan ini juga disebutnya memiliki misi persaudaraan dan perwujudan rasa terima kasih warga Jepang pada umumnya kepada bangsa Indonesia atas kemurahan hati dalam membantu dan mendukung bangsa Jepang ketika mengalami bencana tsunami 5 tahun yang lalu. Saat itu, Nisaka ingat betul betapa dukungan bangsa Indonesia cukup besar kepada bangsanya, tidak hanya berupa dukungan materi tetapi juga moral. Dukungan yang tidak henti-hentinya datang dari bangsa Indonesia kala itu yang disebut Nisaka sebagai “energi” tambahan bagi bangsa Jepang untuk tetap semangat dalam menghadapi bencana kala itu.

Dalam kesempatan yang sama, Bernard Gunawan, CEO BINA NUSANTARA GROUP, turut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kehadiran Gubernur Nisaka ke BINUS UNIVERSITY. Menurutnya, kunjungan Nisaka beserta rombongan kali ini memiliki arti dan manfaat besar bagi kedua belah pihak. Bernard Gunawan menyebutkan bahwa kunjungan kali ini tidak hanya mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang, tetapi juga dapat memberikan manfaat kepada BINUS sebagai instansi pendidikan yang selalu berupaya memberikan pengalaman internasional dan pengetahuan bagi seluruh mahasiswanya.

“Kehadiran Gubernur Nisaka ini bukan sekedar kunjungan diplomatik saja. Buktinya, BINUS mendapatkan kesempatan untuk dikunjungi. Kunjungan ini juga selaras dengan apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa BINUS ketika bencana tsunami di Jepang terjadi, dimana ketika itu mahasiswa-mahasiswa BINUS memberi bantuan kepada warga Jepang melalui kegiatan-kegiatan seperti pengumpulan dana, tanda tangan dukungan dan lain-lain,” ucap Bernard Gunawan.

Bernard juga menambahkan bahwa kuliah umum yang diberikan Gubernur Nisaka kepada mahasiswa BINUS ini dapat memberi pengetahuan yang luas dan terkini terkait kondisi Jepang, khususnya Prefektur Wakayama saat ini. Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan langsung oleh mahasiswa BINUS, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, untuk mengasah kemampuan berbahasa Jepang dan menggali informasi tentang negara Jepang.

Dalam kuliah umum yang dimulai tepat pukul 12.00 WIB ini, Gubernur Nisaka  menyebutkan bahwa sama seperti di Jepang, Indonesia memiliki 2 bencana alam teratas yang harus diwaspadai gempa bumi dan tsunami. Dampak dari bencana alam tersebut bisa sangat merusak dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Untuk itu, edukasi tentang hal ini harus terus dilakukan, terutama dalam usaha menanggulangi bencana alam.

“Melarikan diri untuk melindungi nyawa manusia, menginformasikan akan adanya tsunami, menata wilayah agar tidak terdapat wilayah yang kesulitan evakuasi, dan belajar melalui pelatihan dan pendidikan. Keempat hal tersebut merupakan langkah utama dalam mengelola bencana alam,” sebut Nisaka.

Menurut Nisaka, edukasi tentang pentingnya pengelolaan bencana alam sangatlah penting bagi warga negara yang tinggal di daerah rawan bencana. Untuk itu, edukasi harus dilakukan sedini mungkin dan terus dilakukan.

Nisaka berharap dengan kuliah umum ini, pengalaman yang dibagi olehnya dapat dijadikan pembelajaran bagi rakyat Indonesia tentang pentingnya mengelola kondisi bencana alam. Lebih dari itu, Nisaka berharap hal seperti ini menandakan hubungan yang semakin erat di antara Indonesia dan Jepang, serta BINUS UNIVERSITY dalam meningkatkan rasa persaudaraan di antara semua.

_MG_5711 _MG_5735 _MG_5763 _MG_5787 _MG_5790 _MG_5798 _MG_5801 _MG_5785