Raut wajah Layaliya Nadhira Putri begitu penuh dengan keceriaan pada malam hari itu. Layalia seakan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang sedang melanda dirinya. Bagaimana tidak, malam hari itu bisa jadi merupakan salah satu malam terbaik dalam perjalanan hidupnya. Dirinya berhasil merampungkan studi S2 dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi di program Creative Marketing, Master of Management BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) pada Wisuda ke-52 BINUS UNIVERSITY, Kamis (30/7).

“Rasanya bahagia sekali malam ini. Sangat bersyukur bisa lulus dengan hasil yang tidak mengecewakan dan merayakannya bersama teman-teman dan keluarga,” ungkap Layaliya yang kala itu hadir dengan didampingi oleh Ayah, Ibu beserta saudara kandungnya tersebut.

Kehadiran keluarga tersebut sempat mengundang perhatian orang-orang yang memadati ruang Plenary Hall, Jakarta Convention Center saat itu. Penyebabnya adalah kehadiran Soetrisno Bachir, seorang pengusaha terkenal sekaligus tokoh partai politik besar Indonesia, yang tidak lain tidak bukan adalah Ayah dari Layaliya.

Dengan balutan jubah wisuda hitam yang anggun, Layaliya tampil sederhana dan penuh keramahan. Wanita ini seringkali kedapatan sedang melemparkan senyuman dan sapaan kepada orang-orang yang dijumpainya. Sesekali dirinya ikut bergabung dengan teman-temannya yang sedang melakukan “selfie”. Mungking, saking bahagianya, Layaliya bahkan mengaku tidak menyangka bahwa IPK 3,84 yang ia raih merupakan yang tertinggi di programnya. “Jujur, saya belum tahu kalau nilai IPK saya merupakan yang tertinggi di antara lulusan lain di program yang sama dengan saya,” ucap Layaliya.

Di hari itu, Layaliya seakan ingin memfokuskan diri untuk mensyukuri sekaligus merayakan keberhasilannya diwisuda dari kampus tempat ia menuntut ilmu pasca-sarjananya.

Belajar Creative Marketing Sebagai Modal Pengembangan Bisnis

Menjadi anak dari seorang pengusaha sukses sekaligus pembesar di negeri ini, tidak menyebabkan kondisi Layaliya menjadi terlena dengan kemudahan-kemudahan ataupun kesempatan yang ada di sekitarnya. Dirinya tetap bertekad untuk berjuang, meningkatkan kualitas dan mengembangkan diri, baik dengan berbisnis maupun menuntut ilmu setinggi mungkin. Hal ini lah yang kemudian diyakini mampu menjadi kunci sukses Layaliya meraih nilai tertinggi di perkuliahannya.

Layaliya mengaku bahwa sejak awal melanjutkan studi pasca-sarjana, dirinya hanya berusaha untuk fokus menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya. Dirinya merasa tidak memiliki ambisi pribadi untuk menjadi yang terbaik ataupun meraih nilai tertinggi di angkatannya.

Menurut Layaliya, fokus dalam menjalankan perkuliahan itulah yang memudahkan dirinya dalam menjalankan perkuliahan. Tidak heran jika akhirnya Layaliya mampu meraih IPK tertinggi di program Creative Marketing angkatannya. “ Saya selalu menanamkan dalam diri saya untuk kuliah karena memang ingin memperkaya ilmu, bukan semata-mata justru ingin meraih nilai tertinggi. Fokus dengan niat untuk menuntut ilmu itulah yang kemudian diganjar dengan nilai yang bagus,” ujarnya.

Keputusan Layaliya mengambil program Creative Marketing kala itu didasari oleh hasrat untuk memuluskan semangat kewirausahaan yang melekat dalam dirinya sejak lama. Bakat wirausaha yang dimiliki disebut-sebut Layaliya merupakan turunan dari sang Ayah yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, dimana darah bisnis mengalir deras di urat nadi orang-orang daerah tersebut.

Memiliki latar belakang pendidikan sebelumnya di bidang desain industrial, Layaliya merasa ilmu yang dimiliki untuk menjalankan sebuah bisnis masih sangatlah kurang. Meski secara teknis dalam bidang usahanya sedikit banyak sudah ia kuasai, namun dalam hal pemasaran, Layaliya merasa masih perlu banyak belajar. Apalagi di tengah kondisi kompetisi bisnis saat ini yang begitu ketat, Layaliya sadar perlunya belajar tentang ilmu pemasaran yang lebih dalam. Untuk itu dirinya memilih BBS sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya untuk memenuhi kebutuhan ilmu yang diinginkan.

“Sejak lama saya minat dengan bidang creative marketing. Maka dari itu, saya ingin sekali mempelajari ilmu ini lebih dalam. Dan di BBS ini saya mendapatkan materi-materi pembelajaran yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan di dunia bisnis saat ini,” ucap Layaliya.

Kedepannya, beberapa rencana sudah mulai dicanangkan oleh Layaliya. Salah satunya adalah dengan melebarkan sayap usahanya yang rencananya akan merambah ke bidang lainnya. Sejak beberapa tahun terakhir, Layaliya sudah menjalankan bisnis di bidang desain interior dan untuk beberapa waktu ke depan, dirinya juga ingin merambah ke bisnis kuliner.

“Selain untuk mengembangkan bisnis, rencana tersebut juga dapat menjadi ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah saya raih sekaligus menguji kemampuan bisnis saya,” sebut Layaliya.

Di kesempatan tersebut juga, sang ayah turut mengungkapkan kebahagiaan atas prestasi yang diraih anaknya. Kebahagiaan juga terlihat sangat jelas dari wajah Soetrisno saat itu. Dirinya begitu bangga melihat anaknya yang mampu menyelesaikan tanggung jawabnya dalam bidang pendidikan. “Saya bangga dengan Layaliya. Dia bisa menjadi contoh baik bagi adik-adiknya,” ujar Soetrisno Bachir.

Selain itu, Soetrisno juga berharap agar ilmu yang didapatkan Layaliya tidak hilang begitu saja. Dirinya menyarankan agar anaknya untuk sering berbagi ilmu di banyak kesempatan, salah satunya dengan menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi lain dan juga terutama di BINUS, seperti yang pernah dilakukan Layaliya beberapa waktu sebelumnya. (RAW)