Di Indonesia, mencari uang dari membuat konten video di YouTube memang masih belum optimal. Namun, bukan berarti tidak bisa dijadikan sebagai tempat bergantung hidup.

Seperti dituturkan oleh salah satu penggiat YouTube, Benakribo. YouTubers lokal belum bisa mengandalkan pemasukan dari klik iklan yang disisipkan di video, layaknya di luar negeri.

“Karena komposisinya untuk mendapatkan puluhan ribu dolar itu harus dilihat berapa juta kali. Di Indonesia, selain jarang yang mendapatkan viewers sebanyak itu, pengiklan di Google-nya sendiri kan tidak sebanyak di luar negeri,” kata pria bernama asli Benazio Putra ini, saat berbincang dengan detikINET.

Kendati demikian, bukan berarti menjadi YouTubers tidak bisa dijadikan pekerjaan full time, dan bukan sekadar iseng semata. Karena dari pengalaman Bena, saat ini dia bisa mendapatkan pemasukan dari YouTube.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan personal branding. Maksudnya, menggandeng sponsor untuk membuat video yang kemudian di-upload ke YouTube.

“Sekarang banyak perusahaan yang menggandeng YouTubers untuk membuat video. Kita ajukan konsep, buat videonya yang menarik dan di-upload ke akun youTube,” tambahnya.

Saat ini, pria lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini memilih sebagai pekerja kreatif yang tidak harus terpatok di belakang meja. Soal penghasilan, sayangnya, Bena tidak mau blak-blakan.

“Ya tergantung kliennya bagaimana. Ada yang cuma mau konsep ide kita, ada yang cuma mau dibuatin videonya atau hanya meng-endorse gue aja,” tandasnya.

Sumber :

http://inet.detik.com/read/2014/08/26/134424/2672893/398/menggantungkan-hidup-sebagai-youtubers-bisakah