Macet menjadi santapan sehari-hari warga kota besar di Indonesia. Terlebih di Jakarta yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak hal yang dilakukan negara untuk mengurangi kemacetan, namun hal tersebut masih tidak terelakkan dari pergerakan lalu lintas. Kemacetan ini sudah tidak menjadi tanggung jawab negara saja, para pengguna jalan juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk membantu mengurangi kemacetan tersebut.

Hal inilah yang melatarbelakangi Dr. Eng Fergyanto E. Gunawan yang merupakan Lecture Specialist Program Doktoral BINUS UNIVERSITY bersama tim Garry Glann (Mahasiswa S2, BINUS UNIVERSITY) dan Fajar Yoseph Chandra (Mahasiswa S1, BINUS UNIVERSITY), membuat aplikasi Floating Car Data untuk memberikan informasi kemacetan di beberapa ruas jalan.

Riset yang dimulai sejak 2012 dengan dana dari Dirjen Dikti Kemendikbud mengupas bagaimana solusi kemacetan dengan aplikasi informasi status jalan melalui ponsel. Untuk bisa memberikan informasi kemacetan tersebut, diperlukan kendaraan mata-mata yang akan dilengkapi GPS. Kendaraan mata-mata ini haruslah kendaraan yang mempunyai potensi besar untuk lalu lalang di beberapa titik kemacetan, dalam hal ini adalah kendaraan umum seperti angkot, taksi, dan transjakarta.

Aplikasi ini sangat berguna bagi para pengguna karena dapat membantu mengoptimalkan waktu sehingga masyarakat tidak lagi terjebak di dalam kemacetan. Floating Car Data ini bisa berfungsi untuk menghitung jumlah kendaraan yang ada di dalam tol sehingga pengguna dapat mempertimbangkan kembali apakah dengan melalui jalan tol bisa lebih efektif. Selain itu juga bisa digunakan transjakarta untuk memberikan informasi kepada penumpang berapa lama mereka akan menunggu.

Terobosan teknologi ini ternyata mendapat perhatian dari Kementrian Riset dan Teknologi (RISTEK), sehingga Floating Car Data dinobatkan sebagai salah satu dari 19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa. Penghargaan ini diberikan dalam acara Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19 Tahun 2014 yang bertempat di Komisi Utama Lantai 3, Gedung II BPPT, pada Senin (11/8). Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.

?Sebuah lembaga pendidikan sudah seharusnya berkontribusi untuk negara. Para pendidik juga sudah seharusnya melakukan riset untuk kepentingan negara. Untuk para peneliti lainnya, lakukanlah penelitian yang dapat mendukung pengembangan negara dan masyarakat kita?, tutup Fergy. (AL)