Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab edukasi ke masyarakat akan perkembangan dunia teknologi, khususnya industri mobile saat ini, program Mobile Application and Technology (MAT) BINUS UNIVERSITY kembali menyelenggarakan diskusi yang diadakan di Lounge Kampus Anggrek, pada Sabtu (24/5).

Pada diskusi yang dihadiri 120 peserta berasal dari mahasiswa, siswa, guru, developer, dan orang tua kali ini mengangkat tema ?Mobile Emerging Technologies and Monetizing?, penyelenggara menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli dalam bidangnya, seperti Silvia Andriani (Senior Manager Developer Filiances PT. VSERV.MOBI), Alfred Boediman Ph.d (Vice President Samsung R&D Institute Indonesia) dan Afan Galih Salman, ST. ,M.Si (Head of Program Mobile Application and Technology BINUS UNIVERSITY).

Diskusi ini menggaris besarkan industri mobile saat ini, termasuk peluang bisnis yang terdapat di dalamnya. Afan Galih dalam kesempatan sambutannya memberikan gambaran tentang relevansi program yang dipimpinnya dengan industri mobile saat ini. Di sisi lain, Alfred Boediman, yang sudah bertahun-tahun melanglang buana di dunia teknologi informasi dan mobile memberikan pandangannya seputar tren industri mobile di tahun-tahun mendatang.

?Orang akan jenuh dengan device. Device makin smart dan orang akan semakin mengasingkan diri dengan gadget-nya. Untuk itu, hal paling penting tahun depan pada industri ini adalah pelayanan. Terdapat peluang yang masih terbuka luas pada industri ini. Selanjutnya, tinggal bagaimana caranya memanfaatkan keuntungan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya,? tandas Alfred.

Untuk mampu memanfaatkan peluang tersebut, Alfred menekankan pentingnya inovasi. Menurutnya, inovasi yang dihasilkan harus berguna, baik untuk masa ini maupun masa yang akan datang. Selain itu, untuk mampu menjadi mobile application developer, kegigihan untuk mencoba dan selalu ingin belajar, menjadi kunci keberhasilan dalam membangun usaha di industri mobile saat ini. ?Technlogy never stop. So, don?t stop to learn,? cetus Alfred.

Di sisi lain, Slyvia yang telah berpengalaman sebagai seorang pengusaha dalam industri mobile application turut menambahkan pengetahuan yang didapatnya melalui pengalaman panjang di industri mobile. Seperti pengusaha di bidang lainnya, Sylvia mengingatkan pentingnya keyakinan diri dalam menjalankan industri ini.

?Harus percaya diri kalau mau jadi pengusaha di industri ini. Apa yang bisa bikin percaya diri? Karena tidak semua orang bisa membuat aplikasi. Tapi juga jangan lupa, banyak bertanya kepada yang lebih berpengalaman? , tambah Sylvia.

Menurut riset dari Morgan Stanley diperkirakan sampai tahun 2020 pertumbuhan jumlah orang yang mengakses internet via perangkat mobile akan semakin besar. Bahkan diprediksi pada tahun 2015 perkembangan teknologi mobile menyebabkan penggunaan telepon genggam akan jauh melebihi Personal Computer (PC).

Melalui kegiatan ini diharapkan terjalin sinergi antara pengembang, pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengangkat citra Indonesia melalui karya aplikasi anak bangsa yang diakui secara internasional. (RAW)