Pergeseran sistem ekonomi internasional menimbulkan dampak besar bagi dinamika hubungan perdagangan antar negara. Sistem ekonomi internasional bergeser ke arah pasar bebas. Akibatnya negara-negara dituntut untuk dapat mengintegrasikan ekonomi nasional menuju sistem perdagangan bebas. Indonesia yang menjadi bagian dalam pengembangan ekonomi dunia ini, harus mempersiapkan SDM-nya untuk bisa bersaing minimal dalam skala kecil di ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA merupakan wujud kerjasama antar negara-negara ASEAN dalam membentuk kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.

Merespon hal ini, BINUS UNIVERSITY selaku institusi pendidikan pun ikut mengambil peran untuk mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya siap bersaing di pasar bebas nanti tetapi juga menyalurkan mereka untuk dapat maju keperusahaan berskala nasional, multinasional bahkan pada perusahaan global.

BINUS UNIVERSITY yang membekali lulusannya dengan hard skill dan soft skill juga memfasilitasi BINUSIAN untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan global demi mencapai target BINUS UNIVERSITY yaitu 2 dari 3 lulusan BINUS UNIVERSITY dapat bergabung di perusahaan multinasional dan perusahaan global, melalui BINUS Job Expo.

BINUS Job Expo merupakan acara rutin dari BINUS Career yang diadakan setiap 2 tahun sekali, kembali diadakan pada 18-19 Maret 2014 di Kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY. Job Expo ke-23 ini menghadirkan ratusan perusahaan dari perbankan, industri makanan, industri media, manufaktur, dan beragam bidang industri lainnya yang berskala nasional, multinasional dan global. Beberapa diantaranya adalah Panin Bank, BCA, Indofood, Astra International, Cigna, Wings Group, Unilever dan Djarum.

Perusahaan yang hadir di job expo kali ini pun cukup puas dengan lulusan BINUS UNIVERSITY yang mendaftar di perusahaan mereka. Puti Larassitri mewakili Astra International menyatakan para BINUSIAN yang melamar ke Astra sangatlah aktif, komunikatif, sopan dan dari segi IPK sudah memenuhi standar. “Untuk dapat bergabung dengan Astra kami melihat pertama adalah IPK dengan minimal 3, selain itu juga memiliki pengalaman organisasi, kemauan belajar, inisiatif dan team work seperti budayanya Astra dan minat dari anak tersebut”, ujarnya saat diwawancara tim BMP.

Para BINUSIAN yang melamar pun tidak melewatkan kesempatan baik ini dengan perusahaan-perusahaan yang dihadirkan di job expo kali ini. “Saya lihat perusahaan yang ada di job expo kali ini adalah perusahaan besar dan memang ada penambahan dari job expo sebelumnya.” Ungkap Bryan jurusan Teknik Informasi dari BINUS UNIVERSITY. Bryan yang melihat peluang ini pun melamar tidak hanya lowongan IT, tetapi juga lowongan lainnya yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki.

Tidak hanya ratusan perusahaan dengan ribuan lowongan pekerjaan yang disediakan di Job Expo ke-23 ini, tetapi juga Career Attack yang disediakan bagian mahasiswa yang lulus dengan IPK dibawah 2,75 sehingga mereka pun dapat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka. BINUS UNIVERSITY yang mendorong mahasiswanya untuk menjadi pengusaha muda pun diwujudkan dalam program Entrepreneur Attack pada job fair ini. Pada Entrepreneur Attack, BINUS UNIVERSITY mengundang 12 franchise yang ada di Indonesia dan mengajak para peserta job expo yang tertarik untuk berbisnis membuka franchise tersebut.

Melalui job fair kali ini diharapkan para BINUSIAN yang sudah lulus dapat tersalurkan dengan perusahaan multinasional dan perusahaan global sehingga semakin mendekatkan mereka dengan cita-cita dan persaingan global. (AL)