Wawancara merupakan hal umum yang dihadapi oleh setiap calon pekerja pada sebuah perusahaan, apa pun industrinya. Bagi calon pekerja, wawancara memberikan kesempatan untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berpotensi meyakinkan perusahaan bahwa dirinya layak untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan. Selain itu wawancara juga memungkinkan calon pekerja untuk menunjukkan kemampuan interpersonal, profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) calon pekerja hanya dapat mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam proses wawancara inilah calon pekerja diberikan kesempatan untuk membuktikannya.

Sedangkan bagi perusahaan, wawancara merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki calon pekerja tersebut untuk menjabati pekerjaan yang ditawarkan. Kesan pertama akan menentukan proses selanjutnya. Banyak hal yang akan menjadi pertimbangan selama wawancara berlangsung, diantaranya adalah jawaban diplomatis yang diucapkan, tampilan make up serta pakaian yang kita kenakan saat wawancara.

Tanpa disadari, hal tersebut justru merupakan elemen yang menjadi perhatian penting bagi pewawancara dalam menilai calon pekerja. Bagi mereka yang pernah bekerja, mungkin sudah mampu menentukan strategi jitu dalam memberikan kesan pertama yang baik. Namun bagaimana dengan mereka yang baru pertama kali mengadu peruntungannya di sebuah perusahaan?

Melihat fenomena tersebut, Femina dan Silkygirl menggandeng BINUS UNIVERSITY           dalam menyelenggarakan kegiatan bertajuk Road to Wajah Femina 2014 pada Jumat (21/03). Acara rutin tahunan yang diselenggarakan untuk ke-28 kalinya ini menghadirkan beberapa narasumber yang memberikan kiat-kiat sukses dalam menghadapi wawancara kerja. Tidak hanya sampai disitu, namun acara tersebut dimeriahkan dengan kehadiran dua BINUSIAN yang merupakan Finalis Wajah Femina 2013, yakni Yolandra Salsabila (Sistem Informasi) dan Jessica Evelina (Manajemen Marketing – BINUS Online Learning) yang akan menceritakan pengalaman mereka lolos menghadapi wawancara di acara bergengsi tersebut.

“Terus terang, ini adalah kali pertama saya bekerja. Perihal gaji, saya kurang memahami gambaran yang sesuai dengan kemampuan saya sebagai fresh graduate. Untuk itu, saya mengembalikan pada kebijakan yang berlaku di perusahaan ini”, ujar HRD Manager of Femina Group, Lidia Hendrawati dalam membawakan presentasi Sukses Menghadapi Interview. Jawaban diplomatis tersebut dianjurkan oleh Lidia kepada para BINUSIAN yang menyandang gelar fresh graduate dalam menghadapi wawancara perihal gaji.

Usai memberikan tips dalam memberikan jawaban diplomatis pada proses wawancara, acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai penampilan yang tepat dalam menghadapi wawancara. Tampak Redaktur Mode Femina, Anggi Hapsari memberikan informasi menarik mengenai pentingnya peranan penampilan dalam menghadapi wawancara serta apa saja yang menjadi rules. Anggi memberikan kiat memenangkan simpati pewawancara melalui penampilan profesional.  Anggi menambahkan bahwa penggunaan aksesoris secara berlebihan dapat menjadi penilai negatif bagi pewawancara.

“Dalam menghadapi wawancara, hindari penggunaan gelang, prioritaskan arloji. Dan satu hal yang mungkin terlihat sepele, yakni warna rambut. Warna rambut yang lebih gelap menggambarkan tingkat kedewasaan seseorang. Apa pun industrinya, warna rambut juga mempengaruhi penilaian pihak pewawancara”, jelas Anggi.

Setelah sesi pengenaan busana yang tepat dalam proses wawancara, sesi selanjutnya diisi dengan make up session dari Silkygirl. Tampak Beauty Trainer dari Silkygirl, Lies Arsanti membagikan trik-trik mengaplikasikan make up flawless namun tidak menor yang memberikan kesan profesional. Tidak kalah penting, ada demo langsung dari make up artist SilkyGirl yang memilih salah satu BINUSIAN yang hadir sebagai target make over.

“Alis memiliki potensi untuk memancing orang lain menilai kita. Penggunaan warna pensil alis yang tidak tepat dapat memancing pewawancara menilai kita sebagai seseorang berkarakter galak meskipun pada kenyataannnya kita tidak seperti itu. Sangat merugikan calon pekerja kan?”, jelas Lies.

Usai memberikan penerangan kepada BINUSIAN mengenai make up, acara yang berlangsung selama dua jam tersebut ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama.

Saat ditemui usai acara, Head of Marketing Communications BINUS UNIVERSITY, Christy Sibuea memaparkan bahwa suatu kehormatan bagi BINUS UNIVERSITY ketika terpilih sebagai kampus pertama dalam acara Road to Wajah Femina 2014. Perihal materi yang dibawakan, Christy menilai bahwa hal tersebut sangat berguna bagi BINUSIAN yang kelak ingin melamar pekerjaan atau magang.

“Semoga hubungan baik yang telah terjalin selama ini dapat terus terjaga”, ucap Christy menutup wawancara. (KF)