TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Pemasaran dan Operasional Microsoft Indonesia Bernard Saisse mengatakan ada satu juta mahasiswa di negeri ini yang menggunakan layanan Office 365. Layanan tersebut merupakan solusi produktivitas yang memungkinkan penggunanya berinteraksi tanpa perlu bertatap muka.

Office 365 yang berbasis pendidikan ini terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama merupakan bagian dari fasilitas di perguruan tinggi, sedangkan kategori kedua ditawarkan secara perorangan. “Teknologi Office 365 efektif terutama bagi mereka yang memanfaatkan sistem pengajaran jarak jauh,” kata Saisse kepada Tempo di Jakarta, Senin, 10 Februari 2014.

Menurut dia, pemanfaatan layanan tersebut merata di universitas di Indonesia. Universitas Bina Nusantara di Jakarta dan Universitas Terbuka adalah contoh dua perguruan tinggi yang sudah memanfaatkan Office 365.

Layanan Office 365 untuk perorangan ditawarkan dengan harga Rp 639,9 ribu untuk penggunaan empat tahun. “Jika sudah lewat empat tahun, ada pilihan apakah ingin memperpanjang atau tidak,” ujar Saisse.

Fitur yang ditawarkan Office 365 antara lain akun surat elektronik, video call, telepon, berbagi dokumen, dan sistem penyimpanan berbasis komputasi awan atau cloud. Layanan ini memiliki keunggulan, di antaranya sistemnya mampu berjalan secara online maupun offline.

Untuk mendorong penggunaan Office 365 di kalangan mahasiswa, Microsoft mengadakan kompetisi bertajuk Microsoft Business Plan Office 365 Apprentice. Kompetisi ini mengadu kreativitas mahasiswa dalam merancang rencana bisnis yang ditunjang dengan layanan Office 365. Ajang tersebut sudah memasuki tahap final dengan enam tim peserta dari lima universitas di Indonesia.