Kaos oblong atau T-shirt dengan desain yang kreatif dan eye-catching tengah marak di pasaran. Salah satunya adalah clothing yang membawa panji dengan nama Racun Cinta. Desain-desain kaos produksi Racun Cinta cenderung mengangkat tema sosial budaya, lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Tentunya dengan cita rasa Indonesia.

Para punggawa dari Racun Cinta diundang oleh mahasiswa BINUS UNIVERSITY jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Mereka menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “How To Make a Great T-Shirt Design” yang dihelat di Kampus Syahdan, Jalan KH Syahdan Jakarta Barat, Sabtu (11/6) siang.

Kenapa memilih Racun Cinta sebagai pembicara? Panitia seminar, Dian Setianingrum, mengatakan Racun Cinta memiliki karakter tersendiri. “Desainnya ilustratif dan berbeda dengan clothing-clothing yang lain. Lagi pula, kaos Racun Cinta tersebut uniseks. Jadi cewek atau cowok bisa memakainya,” kata mahasiswi jurusan DKV itu.

Nama Racun Cinta itu dipilih bukan tanpa alasan. Ada maknanya. “Kami tidak ingin nama yang kebarat-baratan. Kami memilih nama racun. Racun adalah virus yang bisa menyebar. Orang bisa ketularan karenanya. Sedangkan nama cinta, lantaran kami ingin agar orang cinta dengan karya kami di media kaus,” kata Rani, salah seorang anggota Racun Cinta.

Rani mengatakan baju dipilih sebagai media untuk berkreasi. Pasalnya, kata perempuan berjilbab ini, baju menjadi kebutuhan utama manusia. “Baju lebih cepat beredar. Butuh atau tidak butuh, baju tetap dicari,” kata wanita satu-satunya di Racun Cinta ini. Dalam seminar itu, Rani ditemani anggota Racun Cinta lainnya, Bayu dan Wahab.

Lebih jauh lagi, Bayu mengatakan desain kaos Racun Cinta dibuat sedemikian rupa untuk merangkul masyarakat. Banyak aspek tentang budaya serta kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Nah, kami ingin menunjukkan hal itu dalam desain-desain kaos kami,” ujar Bayu yang langsung diamini oleh Rani dan Wahab.

Dian mengatakan seminar ini ingin menunjukkan kepada mahasiswa BINUS UNIVERSITY tentang kaos dengan desain ilustratif dan berbeda dari yang lain. “Kami berharap mahasiswa bisa menyerap inspirasi dari mereka (Racun Cinta) dalam membuat desain kaus yang inovatif,” tandas Dian.(RA)

Download : Racun Cinta, Menyebar Virus Lewat Kaos